Setelah menunda penggunaan kurikulum 2013 yang disebut sebagai kurikulum terbaik bagi siswa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan justru mengisyaratkan untuk membuat kurikulum jenis baru dengan tiga komponen di dalamnya.
Komponen tersebut berkaitan dengan sisi nasional, lokal dan sekolah. Anies Baswedan mengatakan, sebuah kurikulum nantinya tidak akan disamaratakan untuk semua daerah. Pasalnya setiap daerah mempunyai kebutuhan berbeda dalam sistem pembelajaran.
“Jangan sampai nanti bukunya hanya memperlihatkan keadaan di pulau jawa saja. Sehingga gambarannya seragam. Padahal setiap daerah memunyai ciri khas masing-masing,” ujar dia saat diskusi bersama wartawan, pengamat dan orang tua murid, Sabtu (16/5) malam.
Menurut pendiri Indonesia Mengajar ini, sebuah variasi harus dilakukan dalam kurikulum di Indonesia. Dengan beragam daerah yang ada, perbedaan kurikulum diharap bisa membuat siswa di masing-masing kawasan jusru lebih berkembang dengan memanfaatkan semua hal yang ada di sekitarnya.
(Sumber : http://www.republika.co.id/ )